6 Resiko Yang Mungkin Terjadi Tanpa Software Slip Gaji & Payroll

 

Odoo image and text block

Sebuah Bagian Subtitle

 Dalam memberikan gaji pada karyawan ada beberapa model yang dilakukan, seperti memberikan langsung di akhir bulan atau memberikan dua kali, yakni awal bulan dan pertengahan. Apapun model yang digunakan, resiko dalam perhitungan gaji tetap masih ada.

Pasalnya, setiap karyawan memiliki perbedaan gaji. Hal ini berkaitan dengan cuti, lembur dan ijin. Tidak hanya itu saja, berikut ini berbagai resiko pemberian gaji kepada karyawan tanpa menggunakan aplikasi payroll :

1)      Terjadi Kekurangan atau Kelebihan Gaji

Kekurangan dan kelebihan jumlah gaji yang diberikan dapat membuat kerugian, baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Kurang dalam menggaji memang bukan masalah besar karena bisa disusulkan, namun jika kesalahan seperti ini terjadi secara terus menerus, karyawan akan merasa dirugikan dan dalam jangka panjang dapat diperkarakan oleh karyawan.

 

Kemudian jika terjadi kelebihan gaji, perusahaan harus melakukan klaim kepada karyawan yang mana hal ini bukan sesuatu yang mudah. Tim HR harus menjelaskan secara detail kepada karyawan hak gaji yang sebenarnya harus mereka terima. Tapi jika terjadi setiap bulan, karyawan dapat mengira bahwa kelebihan gaji tersebut adalah hak mereka. Maka dari itu penghitungan gaji harus sesuai setiap karyawan.

 

2)      Keterlambatan Penggajian

Penghitungan gaji harus berhati-hati, sehingga tepat sekaligus cepat dalam memberikannya kepada karyawan. Gaji yang terlambat akan membuat perusahaan dinilai tidak profesional dan yang paling buruk adalah tidak mendapatkan kepercayaan karyawan. Karyawan yang tidak lagi percaya kepada perusahaannya dapat mengurangi produktivitas mereka dan secara otomatis produktifitas perusahaan juga.

 

3)      Tidak Sesuai dengan Aturan UMP Terbaru

Aturan Upah Minimun Provinsi  juga harus diperhatikan oleh HR agar sesuai dengan ekspektasi karyawan. Apalagi jika aturan UMP berubah seperti yang terjadi pada awal tahun 2019 kemarin. Jika kesalahan ini tidak disadari oleh HR, kesalahan seperti yang ada dipoin 1 dapat terjadi juga. Sedangkan jika menggunakan aplikasi slip gaji, HR dapat mengubah penghitungan gaji secara menyeluruh tanpa membutuhkan banyak waktu secara terintegrasi.

 

4)      Penghitungan Lembur Kerja

Ketika karyawan melakukan lembur kerja, tidak semua HR mengetahui kegiatan atau proyek yang karyawan tersebut lakukan. Sehingga ketika masa pemberian gaji dilakukan, karyawan yang lembur akan merasa diperlakukan secara tidak adil. Jika menggunakan aplikasi slip gaji, karyawan dapat memberikan bukti izin lembur dari atasan perusahaan secara mandiri atau online sehingga dapat secara otomatis masuk kedalam penghitungan gaji. Jadi tidak ada lagi alasan HR untuk lupa menghitung gaji lembur kerja.

 

5)      Keliru Metode Penghitungan Gaji

Metode penghitungan gaji yang tidak menggunakan aplikasi HR biasanya menggunakan spreadsheet. Metode ini memang familiar digunakan bagi beberapa perusahaan, namun bisa kurang efektif jika dipraktekkan bersamaan dengan aplikasi payroll. Karena hal tersebut bisa memiliki kemungkinan resiko yang lebih besar akibat tidak adanya integrasi yang baik. Maka dari itu, pengelolaan karyawan dan gajinya lebih baik jika menggunakan 1 aplikasi slip gaji yang sudah mencakup hampir semua tugas HR yang berkaitan dengan data karyawan.

 

6)      Pengarsipan Pajak

Terkadang perusahaan dihadapkan pada tagihan-tagihan yang membuat kas perusahaan menjadi berkurang dalam jumlah yang signifikan dalam satu waktu. Kemudian karena bebarengan dengan pemberian gaji karyawan, pajak penggajian menjadi dilupakan. Padahal pajak penggajian tidak boleh terlambat. Jika terlambat, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat memberlakukan denda yang cukup besar. Namun jika menggunakan aplikasi HR yang efektif, akan ada pengingat bagi HR untuk melakukan pembayaran. Hal ini dapat membantu perusahaan mengatur keuangan dengan baik.