Cara Menyederhanakan Manajemen Supply Chain dalam Bisnis Usaha

 

Odoo image and text block

Sebuah Bagian Subtitle

 Management supply chain (manajemen rantai pasokan) merupakan suatu sistem yang menyalurkan barang produksi maupun jasa kepada para pelanggannya. Supply Chain juga membentuk jaringan dari berbagai perusahaan yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin mendistribusikan atau penyaluran barang tersebut.

Untuk itu, setiap perusahaan harus berupaya agar bisnis dapat berkembang dan tetap melakukan efisiensi untuk meningkatkan keuntungan. Salah satu strategi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan adalah dengan manajemen supply chain.

Berikut ini adalah tujuh cara mudah yang dapat dilakukan oleh produsen untuk memudahkan pengelolaan supply chain mereka:

1)      Tingkatkan Metode Inventory Forecasting Anda

Sebagai produsen, penting bagi Anda untuk bisa memperkirakan berapa banyak produk yang harus Anda hasilkan setiap waktu. Anda juga harus dapat memperkirakan produk mana yang akan paling banyak diminati sehingga Anda dapat mempersiapkan bahan-bahan yang tepat untuk memproduksinya.

 

Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa data yang Anda gunakan untuk melakukan forecasting sudah akurat dan dapat diandalkan. Pastikan juga tidak ada data yang terduplikasi sehingga Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk merapikannya.

 

Petimbangkan untuk menggunakan perangkat lunak manajemen inventaris untuk memudahkan Anda menghasilkan laporan forecasting sehingga Anda tidak perlu lagi menganalisis dan membuat prediksi menggunakan data inventaris dan penjualan Anda secara manual.

 

Dengan metode forecasting yang tepat, Anda akan dapat mengontrol pembelian Anda dengan lebih baik. Anda tidak akan perlu khawatir akan kekurangan atau kelebihan stok bahan baku. Anda pun dapat memastikan bahwa barang yang Anda produksi sesuai dengan permintaan pelanggan Anda.

 

2)      Manfaatkan Teknologi untuk Menyederhanakan Supply Chain Anda

Penggunaan teknologi tidak dapat dipisahkan dari proses manufaktur. Semakin besar bisnis manufaktur Anda, maka semakin besar kebutuhan Anda terhadap teknologi. Teknologi terkini seperti Internet of Things dan sistem ERP terbukti mampu menyederhanakan berbagai proses dalam bisnis manufaktur, terutama pengelolaan supply chain.

 

Jika sebagian proses manufaktur masih dijalankan secara manual, maka operasional rantai pasokan akan berjalan lambat dan sulit untuk disederhanakan. Tetapi, dengan menggunakan sistem ERP manufaktur dan IoT, Anda dapat menghemat banyak waktu, tenaga, dan biaya dalam mengelola supply chain Anda.

 

3)      Jaga Hubungan yang Baik dengan Supplier Anda

Pemasok merupakan pihak yang memiliki peran penting dalam pengelolaan rantai pasokan Anda. Persediaan bahan baku dan peralatan manufaktur Anda bergantung pada pemasok Anda, jadi penting bagi Anda untuk menjalin hubungan yang baik dengan mereka.

 

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan hubungan Anda dengan pemasok adalah dengan memastikan bahwa Anda selalu membayar tagihan Anda tepat waktu. Sebab, pembayaran tagihan yang sering terlambat dapat membuat pemasok Anda kehilangan kepercayaan pada Anda.

 

Untuk memudahkan Anda mengelola invoice dan memproses pembayaran, pertimbangkan untuk menggunakan sistem invoicing yang terintegrasi dengan sistem akuntansi dan sistem lainnya yang Anda gunakan. Dengan alat ini, Anda tidak perlu khawatir lagi akan pembayaran pemasok yang tertunda atau tagihan yang terlupakan.

 

4)      Tingkatkan Mobilitas Bisnis Manufaktur Anda

Apakah selama ini Anda masih menggunakan komputer atau perangkat keras yang membutuhkan sambungan listrik untuk mengawasi pengelolaan supply chain manufaktur Anda? Jika ya, berarti mobilitas bisnis manufaktur Anda masih belum optimal.

 

Saat ini produsen seharusnya sudah bisa mengawasi proses manufakturnya dari mana pun dan kapan pun yang mereka inginkan. Ini dapat diwujudkan dengan bantuan sistem ERP berbasis awan.

 

Dengan sistem ERP berbasis awan, produsen bisa mengetahui tingkat persediaan bahan baku, mengecek penjualan, melihat status pengiriman barang, mengecek tagihan dari pemasok, dan lain-lain melalui smartphone atau komputer tablet yang terhubung dengan koneksi internet.

 

Produsen dapat dengan segera memesan stok bahan baku yang kurang, memproses pembayaran, merespons pertanyaan pelanggan, atau memberikan tugas kepada staf, sehingga tidak ada lagi penundaan yang tidak direncanakan.

 

5)      Integrasikan Seluruh Proses dalam Manajemen Supply Chain Anda

Mengumpulkan informasi dan mengawasi operasional secara terpisah menandakan kurangnya efisiensi dalam proses bisnis manufaktur Anda. Ketika seluruh data terkait supply chain dapat digabungkan dalam satu sistem, maka Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi masalah dan melakukan tindakan preventif yang perlu dilakukan.

 

Dengan sistem ERP yang terintegrasi secara lengkap, Anda tidak perlu lagi mengecek penjualan dan persediaan barang jadi Anda dengan sistem yang terpisah. Anda tidak perlu lagi meminta departemen keuangan untuk menyerahkan laporan arus kas untuk Anda, karena Anda dapat membuatnya sendiri dalam hitungan detik melalui sistem.

 

6)      Bantu Karyawan Anda untuk Menjadi Lebih Produktif

Tidak peduli secanggih apa teknologi yang Anda gunakan di pabrik manufaktur Anda, jika karyawan Anda sendiri tidak dapat bekerja secara cepat, maka rantai pasokan Anda akan tetap mengalami kendala.

 

Oleh karena itu, sebagai pemimpin, penting bagi Anda untuk bisa membantu meningkatkan produktivitas karyawan Anda. Selain memfasilitasi mereka dengan peralatan yang memadai, Anda juga harus memastikan bahwa kebutuhan mereka sudah terpenuhi dengan baik, sehingga mereka akan lebih semangat untuk bekerja.

 

Pastikan mereka selalu menerima gaji tepat waktu serta mendapatkan insentif dan manfaat lainnya yang patut mereka dapatkan. Manfaatkan modul HRM dalam sistem ERP untuk mengotomatiskan pengelolaan gaji dan insentif karyawan Anda.

 

7)      Jadwalkan Evaluasi Rutin untuk Mengidentifikasi Berbagai Hambatan

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah mengevaluasi secara rutin berbagai proses dalam manajemen supply chain Anda. Ketahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya penundaan dalam pengadaan barang, pengambilan dan pengepakan barang, proses produksi, hingga proses pengiriman barang ke konsumen akhir. Temukan area-area yang masih dapat Anda tingkatkan agar seluruh proses berjalan dengan lebih efisien.