Apa Saja Masalah Dalam Proses Akuntansi Yang Sering Terjadi?

 

Odoo image and text block

Sebuah Bagian Subtitle

 Seperti kita ketahui, dalam bisnis, kegiatan akuntansi yang merupakan suatu proses panjang dari identifikasi, pengukuran hingga menjadi informasi keuangan, harus benar dan tepat. Hal ini disebabkan, laporan keuangan akuntansi tersebut, bisa menjadi dasar bagi setiap pebisnis atau perusahaan untuk pengambilan keputusan bisnisnya. Meski begitu, dalam proses pencatatanya, perusahaan dan pelaku bisnis itu sendiri sering melakukan kesalahan, yang akhirnya menyebabkan kerugian hingga hilangnya kepercayaan dari pihak lain.

 

Sebisa mungkin, kesalahan dalam laporan keuangan akuntansi perusahaan atau bisnis Anda, dibuat dengan tepat tanpa adanya kesalahan yang fatal. Lalu apa saja kesalahan dalam proses akuntansi yang sering terjadi, berikut ulasanya:

1.       Tidak cukup teliti menyimpan bukti transaksi

Tidak sedikit pemilik bisnis yang kurang teliti menyimpan bukti transaksi atau kuitansi pengeluaran bisnis. Padahal, kegagalan tersebut dapat menimbulkan permasalahan pajak, akuntansi, dan arus kas perusahaan. Meski terdengar sepele, bukti transaksi sangat penting bagi kegiatan akuntansi Anda.

Ingatlah bawah kuitansi dan nota dapat menjadi bukti valid ketika terjadi perbedaan angka pada saat pemeriksaan laporan keuangan perusahaan Anda. Kuitansi dan nota juga sangat berguna dan dapat diandalkan untuk mempermudah proses audit dan perpajakan.

 

2.       Piutang perusahaan

Dalam bisnis, mendapatkan bayaran tentu merupakan salah satu hal yang paling menyenangkan. Namun, Anda harus cukup teliti untuk melacak piutang bisnis Anda. Saat Anda mengeluarkan invoice, itu berarti piutang akan tercatat dan pelanggan berhutang uang pada Anda. Ketika utang tersebut dibayarkan, status invoice akan berubah menjadi terbayar. Proses hitung-hitungan piutang ini harus jelas agar keuntungan bisnis Anda berjalan lancar.

 

Masalahnya, perhitungan piutang perusahaan tersebut tidak selalu berjalan lancar. Terkadang bisa terjadi kesalahan dalam pencatatan piutang dan Anda tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaikinya. Masalah akuntansi yang berkaitan dengan piutang perusahaan tentu harus Anda selesaikan dengan tepat dan akurat agar tidak menyebabkan kerugian finansial terhadap perusahaan atau bisnis yang Anda jalankan.

 

3.       Menjadikan laporan hanya sebagai pencatatan

Bagi sebagian pebisnis, akuntansi mungkin hanya dilihat sebagai proses pencatatan data keuangan perusahaan. Fungsinya tidak lebih dari menghitung saldo perusahaan atau kepentingan perpajakan. Padahal, akuntansi memiliki peran lebih besar.

Laporan keuangan mampu menyajikan beragam informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Membuat keputusan dan menentukan strategi pengembangan bisnis yang berkaca pada laporan keuangan tentu memperbesar potensi pengembangan bisnis yang Anda jalankan.

 

4.       Kesalahan berhitung

Keakuratan menjadi hal paling penting dalam proses akuntansi. Apalagi akuntansi memberikan informasi finansial perusahaan Anda, sehingga ketidakakuratan data tentu akan merugikan Anda. Kesalahan saat berhitung pun tidak hanya dapat terjadi pada pengusaha, namun juga akuntan yang sudah berpengalaman. Kesalahan berhitung mungkin saja terjadi saat akuntan terburu-buru atau sedang lelah sehingga tidak mampu mendeteksi kesalahan berhitung yang terjadi.

 

Sebaiknya Anda tidak menyepelekan kesalahan berhitung ini. Karena jika kesalahan saat berhitung digabungkan dengan kesalahan saat input dan rekonsiliasi, maka akan menjadi kesalahan yang besar terhadap laporan keuangan perusahaan. Jika kesalahan tersebut tidak diketahui dalam kurun waktu yang cukup lama, berbulan-bulan misalnya, maka akan memicu permasalahan yang jauh lebih kompleks. Masalah yang lebih kompleks tentu akan membuat proses perbaikan dan penyelesaian menjadi lebih sukar untuk dilakukan.

 

5.       Kesalahan pada penulisan desimal

Masalah akuntansi satu ini mungkin terjadi jika Anda masih menggunakan pencatatan manual. Misalnya Anda ingin menuliskan Rp1.000.000, namun salah penulisan hingga menjadi Rp10.000.000. Tentu saja kesalahan penulisan desimal ini akan sangat berpengaruh pada laporan keuangan Anda. Oleh karena itu, Anda harus sangat memperhatikan penulisan desimal agar tidak mengulang kesalahan yang dapat menyebabkan kesalahan data dalam laporan keuangan.

 

Hindari sejumlah masalah akuntansi yang sering terjadi seperti disebutkan di atas untuk menghasilkan laporan keuangan yang tepat dan akurat.

 

Untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang dapat menyebabkan masalah akuntansi, sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan untuk menggunakan software Leukeun Accounting yang dapat mendeteksi pencatatan error sehingga kesalahan akuntansi dapat diminimalisir dengan optimal. Semoga bermanfaat!