Kesalahan Apa Saja Yang Sering Dilakukan Oleh Para Investor

 

Odoo image and text block

Sebuah Bagian Subtitle

 Ketika orang-orang atau para pebisnis yang merasa memiliki cukup banyak modal tersimpan, biasanya akan mulai mempertimbangkan investasi. Karena akan sangat disayangkan jika dana tersebut hanya berdiam saja dan perlahan digerus inflasi. Lebih baik ditanamkan ke dalam instrumen investasi sehingga kemudian seiring waktu bisa berkembang.

Meski terdengar menyenangkan, uang yang ditanamkan bisa berkembang, tapi kita tahu investasi tak sesederhana itu. Sekecil apapun itu, investasi akan selalu menyimpan resiko, bahwa uang yang telah ditanam tak berkembang, sebaliknya terkikis. Suatu kenyataan yang harus diterima ketika kondisi ekonomi memburuk atau dari faktor investor melakukan kesalahan.

Itulah mengapa kami mengulas pembahasan tersebut disini, tentang kesalahan yang paling sering dilakukan ketika berinvestasi. Sehingga dengan begitu, Anda bisa tahu lebih dulu dan berusaha untuk menghindarinya sejak awal. Lalu apa saja kesalahan yang sering terjadi itu? simak lebih lengkapnya di bawah ini!

 

1.       Mengabaikan Riset

Ini adalah hal pertama yang sering sekali dilakukan oleh para investor, terutama oleh para investor pemula. Dimana mereka secara cepat memutuskan untuk investasi, tanpa melakukan riset terlebih dahulu tentang instrumen tersebut. Bahkan mereka tak mencoba untuk mencari tahu alternatif sejenis yang lainnya karena biasanya sudah tergiur oleh potensi keuntungan yang ditawarkan.

Oleh karenanya, untuk Anda yang ingin berinvestasi, usahakan untuk selalu melakukan riset terlebih dulu. Cari tahu tentang instrumen investasi tersebut, bukan hanya pada potensi keuntungannya tapi juga mendalam hingga resiko kerugian yang bisa dialami. Karena dengan begitu Anda bisa mempersiapkan antisipasi ketika hal terburuk benar-benar terjadi.

Bila memungkinkan Anda juga bisa melakukan proses ini dengan banyak berdiskusi. Khususnya dengan para investor yang sudah berpengalaman dengan instrumen tersebut. Karena mereka biasanya sudah lebih banyak memahami cara untuk mengunci resiko supaya tidak terlalu besar kerugiannya. Sebaliknya juga memiliki trik supaya keuntungan bisa dioptimalkan.

 

2.       Tak Memahami Jangka Waktu

Hal kedua yang penting untuk diperhatikan dalam berinvestasi adalah jangka waktu dari instrumen investasi tersebut. Karena setiap instrumen memiliki karakteristik jangka waktu yang berbeda. Ada instrumen yang termasuk jangka pendek, sedang dan ada juga yang harus jangka panjang.

Tak sedikit para investor yang mengabaikan poin ini, sehingga akhirnya bukannya mendapatkan untung, mereka justru rugi. Umumnya mereka mengabaikan fakta bahwa instrumen tersebut adalah tipe jangka panjang. Pada akhirnya mereka kecewa karena jangka pendek harus menggunakan uang yang diinvestasikan tersebut, tapi bukannya mendapatkan untung, malah mendapatkan rugi.

Jadi sebelum Anda memilih instrumen investasi, pahami dengan baik jangka waktunya. Apakah bisa Anda mendapatkan keuntungan dengan jangka waktu yang pendek, atau sebaliknya apakah Anda harus menginvestasikannya dalam jangka waktu yang panjang.

 

3.       Investasi Sama Dengan Judi

Salah satu pemikiran yang menyesatkan dan sangat disayangkan masih banyak dimiliki oleh para investor. Mereka terlalu banyak berspekulasi, tentang apakah instrumen investasi tersebut untung atau sebaliknya rugi. Padahal investasi seperti saham pun, yang banyak disebut paling tak terprediksi, sebenarnya bisa dipahami dengan ilmu pengetahuan terkait.

Jadi jangan sampai Anda juga memiliki pemikiran seperti ini. Memang benar bahwa akan selalu ada kemungkinan Anda untung atau rugi. Karena instrumen apapun pasti memiliki dua potensi tersebut. Tapi dengan Anda memahaminya dan menganalisanya, Anda bisa membuat supaya potensi untung lebih besar dibandingkan ruginya.

 

4.       Keuntungan Tak Sepadan dengan Resiko

Kesalahan keempat yang sering dilakukan oleh para investor adalah terlalu fokus pada keuntungannya. Sampai-sampai mereka tak menyadari bahwa resiko kerugiannya terlalu besar dan tak sepadan dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Alhasil ketika mereka mengalami kerugian, merasa kecewa dan penyesalan yang amat mendalam.

Perlu dipahami bahwa umumnya resiko akan setara dengan keuntungan yang bisa diberikan. Jika keuntungannya kecil, biasanya resiko kerugiannya juga kecil. Sebaliknya instrumen investasi yang menawarkan keuntungan besar, biasanya juga menyimpan peluang kerugian yang juga besar. Itu artinya jika Anda ingin keuntungan besar, Anda harus siap juga jika sewaktu-waktu kehilangan uang dalam jumlah banyak.

 

5.       Tidak Diversifikasi Dana Investasi

Kesalahan terakhir yang juga sering dilakukan oleh para investor adalah menceburkan diri seluruhnya dalam satu instrumen investasi. Ia terlalu tergiur dan percaya bahwa investasi itu akan menguntungkan, sehingga memberikan seluruh modalnya ke instrumen tersebut. Padahal tak ada satupun investasi yang bebas dengan resiko rugi.

Karenanya penting untuk Anda yang melakukan investasi, membagikan modal tersebut ke beberapa instrumen yang berbeda, entah itu sejenis atau tidak. Misalkan Anda hanya ingin berinvestasi di bidang property, maka jangan taruh semua uang Anda pada satu aset saja, usahakan untuk membaginya ke beberapa aset lain.

Diversifikasi akan sangat berguna bukan hanya meminimalisir potensi kerugian tapi secara keuntungan pun Anda bisa lebih berkembang. Karena peluang yang Anda miliki lebih lebar dibanding menaruhnya dalam satu tempat.

Jadi itulah 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh para investor hingga mengakibatkan rugi. Dengan Anda mengetahuinya, bisa menghindari kesalahan tersebut terjadi sehingga peluang Anda mengalami kerugian pun bisa diminimalisir. Semoga bermanfaat dan sukses selalu!