Beragam keunggulan berobat melalui aplikasi konsultasi online

Odoo image and text block

Sebuah Bagian Subtitle

 Dalam skala bisnis kecil, pembukuan bisa dilakukan dengan model sederhana. Walau sederhana, pembukuan tetap bisa mencakup segala informasi keuangan perusahaan. Pembukuan ini akan menjadi tameng dari adanya kecurangan dalam bisnis, seperti menyelewengkan uang perusahaan, sehingga sekecil apa pun bisnisnya, pembukuan tetap harus dilakukan.

 

Lantas, bagaimana cara membuat pembukuan sederhana bagi para pemilik small business yang tidak memiliki basic ilmu akuntansi? Jangan bingung, lakukan enam langkah berikut ini agar pembukuan sederhana bisa dibuat.

 

1.       Cara Membuat Pembukuan Sederhana Usaha Kecil

Untuk memudahkan Anda dalam membuat pembukuan keuangan dan akuntansi di bisnis Anda, ikuti langkah-langkah berikut ini, yaitu:

 

2.       Membuat Catatan Transaksi Pengeluaran

Proses jual beli dan segala kegiatan yang berhubungan dengan keuangan harus dicatat.

 

Anda harus mulai dengan mencatat modal yang dikeluarkan dengan demikian, Anda bisa menentukan target kapan modal akan kembali.

 

Catatan transaksi juga bukan hanya menuliskan modal, tetapi juga menuliskan pengeluaran yang berhubungan dengan bisnis. Semurah apapun barang yang dibeli untuk menunjang bisnis, hal itu harus dimasukkan ke catatan transaksi.

 

3.       Membuat Catatan Transaksi Pemasukan

Selain catatan pengeluaran, Anda juga harus membuat catatan pemasukan. Dalam pembukuan sederhana ini, Anda bisa menuliskan segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas uang masuk.

 

Catatan ini bisa mencakup berapa keuntungan yang Anda dapatkan dalam satu hari.

 

Perlu diketahui, pencatatan transaksi pengeluaran dan juga pemasukan akan mempermudah pekerjaan Anda di akhir bulan saat melakukan penutupan.

 

Membuat Estimasi Arus Kas dengan Pembukuan Sederhana

Estimasi arus kas menjadi penting untuk dilakukan karena dengan hal ini Anda bisa mengetahui kapan Anda harus mengeluarkan uang dan seberapa besar uang yang dikeluarkan.

 

Anda juga bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan uang kas. Jika kurang, Anda bisa ancang-ancang melakukan perencanaan agar tidak rugi.

 

Contohnya, lebih gencar menjual produk agar laba lebih banyak atau menurunkan biaya pengeluaran.

 

Estimasi arus kas akan menyimpan informasi akhir berapa banyak uang atau anggaran yang dimiliki perusahaan untuk membuat perencanaan bisnis lain di masa yang akan datang.

 

4.       Menulis Catatan Stok Barang

Keluar masuknya barang produksi harus dicatat, agar Anda bisa mengawasi operasional bisnis. Dengan catatan ini, Anda bisa dengan mudah mengetahui berapa banyak barang yang masuk dan berapa yang keluar setiap harinya.

 

Jika catatan stok tidak dibuat maka ada banyak kemungkinan Anda akan dicurangi, bisa jadi oleh suplier yang memberikan pasokan barang kurang dari pesanan, atau barang produksi ternyata diambil oleh karyawan.

 

5.       Membuat Catatan Investasi Barang

Barang yang diinvestasikan dalam bisnis bisa bermacam-macam, seperti contohnya mesin.

 

Aset investasi barang ini tentu memiliki umur yang berbeda-beda, dengan catatan investasi barang, Anda akan mengetahui seberapa lama barang akan bertahan dan bagaimana caranya agar mesin bertahan dalam waktu lama.

 

Jika ternyata Anda membutuhkan perbaikan pada barang-barang yang diinventarisir, maka Anda bisa mencatatnya dalam catatan pengeluaran.

 

Contoh barang-barang inventaris lainnya adalah meja dan kursi di restoran serta peralatan masaknya.

 

6.       Membuat Laporan Laba Rugi

Buku laporan laba rugi bisa dibuat dengan sederhana dalam satu periode tertentu. Buku ini mencakup informasi seperti kolom pendapatan hingga kolom beban perusahaan.

 

Perhitungan laba rugi bisa dibuat dengan simpel dan mudah dipahami, hal ini juga agar memudahkan orang lain melihat progres bisnis Anda.

 

Pekerjaan ini bisa dilakukan bahkan oleh orang yang tidak mempelajari ilmu akuntansi secara mendalam, yang harus dilakukan adalah memastikan tidak ada selislh antara pengeluaran dan pemasukan.