DASAR TUTUP BUKU DALAM AKUNTANSI
Seberapa sering Anda mendengar istilah tutup buku? Untuk orang yang berkecimpung didunia akuntansi atau bekerja sebagai accounting ini bukanlah hal yang asing, tapi buat Anda sebagai pengusaha yang mungkin tidak memiliki basic di bidang akuntansi ini merupakan hal yang baru.
Sebelum membahas mengenai dasar yang digunakan untuk tutup buku, alangkah baiknya jika Anda tahu pengertian dari tutup buku itu adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh bagian keuangan adsministrasi/keuangan untuk menutup /cut off pelaporan diakhir periode.
Pada umumnya, tutup buku dilakukan pada dua tahap yaitu tutup buku akhir bulan dan tutup buku akhir tahun. Tutup buku merupakan bagian akhir dari siklus akuntansi. Apakah perbedaan antara tutup buku bulanan dan tahunan? Berikut adalah pemahaman dasarnya.Konsep dasar tutup buku yaitu pemindahan nilai saldo akhir setiap akun-akun Neraca menjadi saldo awal untuk bulan atau tahun selanjutnya sedangkan nilai saldo akhir setiap akun-akun Laba-Rugi selalu ditutup dan dipindahkan ke akun Laba Tahun Berjalan (Current Year Earnings) setiap bulannya dan Laba Tahun Berjalan akan ditutup dan dipindahkan ke Laba Ditahan (Retained Earnings) pada akhir tahun setelah tutup buku akhir tahun.
Fungsi dari tutup buku sendiri antara lain:
· Mencari selisih dengan cepat
Semakin Anda sering melakukan tutup buku di periode yang telah Anda tentukan akan mempermudah Anda dalam mencari selisih atau perbedaan antara pembukuan dengan bukti fisik.
· Pelaporan keuangan
Tutup buku dimaksudkan untuk mendapatkan hasil akun akhir periode tutup buku dilakukan. Sehingga ketika akan dibuat laporan keuangan tinggal memasukkan nilai akhir dari masing-masing akun yang sudah ditutup. Misalnya : Seperti pihak eksternal seperti bank, ataupun pajak tiba-tiba meminta data keuangan atas usaha kegiatan perusahaan. Nah, kalau perusahaan sering melakukan tutup buku maka laporan keuangan akan cepat bisa diselesaikan sewaktu-waktu. Padahal aktualnya perusahaan membuat LK setahun sekali (31 Des).
· Rapihnya pembukuan
Tutup buku digunakan untuk merapih-kan pembukuan. Sehingga akan didapatkan pembukuan yang update dan terbaru.
Berikut adalah alasan mengapa tutup buku akhir bulan dan tahun ini harus bahkan wajib :
1. Mengetahui nilai akhir dari laporan neraca sehingga pihak yang berkepentingan baik internal dan eksternal seperti direksi, pemodal, dan pihak ketiga dapat melihat posisi keuangan dan kekayaan perusahaan.
2. Mengetahui nilai akhir dari laporan laba-rugi sehingga pihak yang berkepentingan seperti direksi, pemodal, dan pihak ketiga dapat melihat kinerja keuangan perusahaan.
3. Membentuk saldo awal di bulan/ tahun baru atas suatu akun-akun neraca dari saldo akhir bulan/tahun sebelumnya.
4. Melakukan analisis rasio keuangan.
5. Membagi dividen dari laba ditahan setelah tutup buku akhir tahun.
6. Sebagai langkah cut-off data keuangan. Cut-off digunakan juga pada data keuangan yang dikerjakan dalam software akuntansi.
Penyusun laporan keuangan harus membuat jurnal tutup buku akhir bulan (dikenal sebagai jurnal penutup) sebagai berikut:
1. Penutupan saldo pendapatan
[D] Pendapatan
[K] Ikhtisar Laba/Rugi
2. Penutupan saldo beban
[D] Ikhtisar Laba/ Rugi
[K] Beban
3. Penutupan ikhtisar laba/ rugi
[D] Ikhtisar Laba/ Rugi
[K] Modal Modal ini dapat berupa laba tahun berjalan yang mana nilainya berasal dari laba/ rugi yang diperoleh dari laporan laba/rugi.
Sekian artikel mengenai dasar tutup buku dalam akuntansi beserta fungsinya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa di share.Salam Leukeun .